Sekitar akhir tahun 80-an sampai pertengahan 90-an, muncul sebuah gerakan budaya pop yang dikenal dengan istilah Madchester, dimana kultur budaya ini nggak cuma merambah dunia musik, tapi juga menjadi gaya hidup dan identitas generasi muda di inggris saat itu. Band-band seperti The Stone Roses, Happy Mondays, The Charlatans, dan Primal Scream bisa dibilang adalah pemantik dari gerakan yang muncul pertama kali di kota Manchester.
Awalnya trend Madchester ini dimulai sebagai bentuk budaya tandingan dari kultur rave yang mulai menjamur di inggris. Saat itu beberapa musisi elektronik dari amerika, mulai menguasai klub-klub lokal di kota manchester, salah satunya adalah klub Hacienda. Dari sini lah sound Madchester kemudian mulai terbentuk dengan gabungan antara unsur House Music dan Funk yang lumayan kental, seperti yang terdengar di track Fools Gold, milik The Stone Roses.
Kesuksesan Madchester ini sebenarnya juga nggak lepas dari band-band pendahulu mereka di era Punk dan Post-Punk yang menjadi pioner dan menempatkan kota manchester di peta musik dunia. Kala itu, Sex Pistols yang masih baru banget terbentuk dengan etos budaya DIY yang kental, sempat tampil di kota Manchester. Momen itu lah yang kemudian jadi inspirasi bagi para anak muda disana, untuk membentuk band mereka sendiri dengan musik alternatif yang berbeda dari arus utama, yang saat itu masih dikuasai band-band Rock dan Heavy Metal seperti The Beatles dan Led Zeppelin.
Yang menarik adalah, beberapa orang yang hadir di gigs itu adalah sosok yang nantinya akan menjadi figur musik besar di Inggris, di antaranya adalah Peter Hook dan Bernard Sumner yang kemudian membentuk Joy Division bersama Ian Curtis. Lalu ada juga Morrisey yang kemudian membentuk The Smith. Mereka ini lah yang kemudian sukses membawa skena musik indie di kota manchester jadi lebih dikenal dengan berbagai single yang selalu merajai chart top 40 kala itu.
Dengan pengaruh kuat dari berbagai band di era Post Punk yang digabungkan dengan unsur Funk dari House Music, kemudian lahir lah band-band baru yang kental dengan sound jangly guitar dan baggy beats, sekaligus menjadi penggerak dari scene Madchester, seperti Happy Mondays, Inspiral Carpet, The Charlatans, dan The Stone Roses.
Sayangnya kesuksesan scene Madchester nggak bertahan lama, setelah figur kunci mereka yaitu Happy Mondays, memutuskan untuk bubar di tahun 93 dan diikuti oleh The Stone Roses yang kemudian memilih vakum di tahun yang sama. Nggak dipungkiri juga kalau meredupnya scene Madchester adalah imbas dari populernya musik Grunge di level internasional, ditambah lagi dengan dimulainya era Britpop di tanah inggris itu sendiri dengan band-band raksasanya seperti Oasis dan Blur.
Walaupun cuma bertahan nggak lebih dari sepuluh tahun, tapi impact yang dihasilkan dari era Madchester cukup besar, karna banyak band-band baru yang muncul di era setelahnya, mengakui kalau mereka terinspirasi dari kreativitas band-band di era Madchester. Seperti blur, Kasabian, The Verve, bahkan sampai duo electro The Chemical Brothers.
Hingga hari ini, kultur budaya Madchester tetap menjadi bagian penting dalam sejarah musik Inggris, bahkan dunia. Pengaruh besar band-band yang lahir di era itu tidak dipungkiri telah menjadi inspirasi bagi banyak musisi, sekaligus membuka jalan bagi musik-musik lain yang lebih eksperimental
Ditulis Oleh: Joniboy