Setelah satu dekade, penyanyi dan penulis lagu Danilla Riyadi kembali merilis album debutnya yang fenomenal, Telisik. Album pertama Danilla ini dirilis pada tahun 2014. Ditulis sebagian besar oleh Lafa Pranoto dan sisanya oleh Danilla sendiri, album ini dianggap sebagai “anak pertama” bagi keduanya, merangkum pengalaman dan eksperimen musikal yang kuat dan bener-bener ikonik dengan vokalnya yang alto, hangat, dan bikin nyaman di telinga. Musiknya punya nuansa pop dengan sentuhan jazzy dan folk, plus lirik yang cerdas banget di zamannya.
Bukan cuma membawa kesuksesan untuk dirinya sendiri, album ini juga membuka jalan untuk penyanyi-penyanyi wanita lain yang ingin bermusik dengan elegan, tapi tetap bisa nyantai dalam menyampaikan tema cinta. Gaya bernyanyi Danilla juga santai banget, nggak pakai vokal meliuk-liuk atau drama berlebihan di musik dan liriknya. Album yang sukses besar dan membawa Danilla menjadi seperti sekarang ini, dirilis ulang di tahun 2024 dengan judul Telisik (Lagi), dan menghadirkan versi yang lebih matang, merefleksikan pertumbuhan dan kedewasaan dalam bermusik dari Danilla.
Perbedaan dari album Telisik (lagi) dengan Album Telisik 2014 adalah adanya perubahan dalam beberapa bagian lagu, dengan aransemen yang lebih sederhana, Lafa ingin merekamnya seperti masih pakai tape machine, direkam apa adanya tanpa adanya editing. Ada bagian lirik yang dipotong, di-simplify, dibuat lebih nakal dengan penyampaian pesan secara lebih bijaksana oleh gaya bernyanyi dan vokal khas Danilla. Dan dari segi kualitas audio, versi terbaru ini juga telah ditingkatkan secara maksimal.
Dalam Telisik (Lagi), terdapat delapan lagu yang dipilih dari versi aslinya, yaitu:
- Ada di Sana
- Terpaut oleh Waktu
- Junko Furuta
- Buaian
- Wahai Kau
- Aenja di Ambang Pilu
- Oh No!
- Berdistraksi
Selain 8 lagu pilihan itu, album ini juga turut menyertakan satu lagu baru berjudul “Telisik,” yang dianggap sebagai anak emas dari album ini sekaligus menjadi bentuk penghormatan terhadap album aslinya. Danilla berkata “delapan lagu yang dipilih dan satu lagu baru tersebut dinilai mampu mewakili keseluruhan nuansa Telisik secara ideal”. Selain karena Lafa ingin punya master sendiri dari album Telisik, Proyek ini juga dibuat untuk merayakan satu dekade perjalanan album Telisik sejak pertama kali dirilis.
Pembuatan Telisik (Lagi) nggak lepas dari berbagai tantangan. Selain harus menghadapi kendala internal, seperti suasana hati yang sering berubah, Danilla juga menghadapi sejumlah kendala eksternal seperti bentrokan jadwal yang membuat proyek ini baru dilaksanakan setelah perencanaan panjang selama empat tahun. Namun akhirnya album ini rampung, rilis tanggal 14 Oktober 2024 dan siap menyapa kembali para pendengarnya.
Danilla berharap, album Telisik (Lagi) ini menjadi semacam mesin waktu buat para pendengar setianya. Seolah membawa mereka kembali ke momen pertama kali mengenalnya saat masih terlihat polos tanpa tato, dan mendengarkan lagu-lagu dari album Telisik lagi tapi dalam balutan aransemen baru dan kualitas audio yang lebih bagus serta penyampaian pesan yang lebih dewasa dan bijaksana.
Penulis: NH Dewantara