Paska 8 Tahun Bubar, Banda Neira Comeback Dengan Album dan Formasi Baru

Setelah merilis ulang album ‘Yang Patah Tumbuh, Yang HIlang Berganti’ dalam format piringan hitam pada Senin (21/10), Banda Neira melanjutkan kejutannya dengan memberi kabar, jika mereka akan segera melakukan comeback, paska 8 tahun bubar.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Ananda Badudu melalui akun resmi X (@bandaneira) pada Minggu (27/10). Awalnya ia mengabarkan jika Banda Neira telah merilis single berjudul Tak Apa Akui Lelah, yang mana lagu tersebut akan menjadi pembuka babak baru Banda Neira.

Sumber: X @dibandaneira

 

Tak hanya itu, kali ini Banda Neira memulai kembali babak barunya dengan formasi dan album baru. Ananda Badudu sebagai pendiri Banda Neira mengajak Sasha sebagai rekan duonya yang baru. Sasha sendiri bukanlah nama baru bagi Ananda Badudu. Ia telah menjadi vokal latar di panggung Ananda Badudu, beberapa tahun ke belakang.

Foto oleh: Rukiinaraya

Kehadiran Sasha di Banda Neira, nantinya tak hanya sekedar menemani Ananda Badudu bernyanyi di atas panggung. Lebih dari itu, ia juga dilibatkan dalam proses kreatif penulisan materi baru Banda Neira. Hal itu sudah dilakukan oleh mereka di album terbaru Banda Neira bertajuk ‘Tumbuh dan Menjadi’ yang dirilis pada Jum’at, 1 November 2024.

 

Pergantian vokalis sering kali menciptakan pro kontra. Tak dipungkiri posisi tersebut memang jadi salah satu elemen fundamental bagi karakter dari sebuah lagu. Namun, hadirnya Sasha sebagai vokalis baru ini bukanlah menggantikan Rara Sekar, melainkan melanjutkan apa yang telah ditinggalkan oleh Rara Sekar.

 

“Aku bergabung ke sini untuk melanjutkan yang dikerjakan Rara, bukan untuk menggantikan,” kata Sasha. “Melanjutkan dengan lagu-lagu yang baru di babak yang juga baru buat Banda Neira,” katanya menambahkan.

 

Cikal Bakal Comeback-nya Banda Neira

 

Semua berawal paska Ananda Badudu tampil di Pestapora 2023, dengan repertoar yang menampilkan seluruh lagu-lagu Banda Neira. Berkat respon dan antusias penonton yang sangat meriah, wacana untuk membangunkan lagi nama Banda Neira ternyata cukup menghantui seorang Ananda Badudu. Hal itu ia sampaikan melalui rilis pers, jika dirinya merasa ada yang harus dituntaskan kepada pendengarnya.

Penampilan ‘Banda Neira; DIbawakan oleh Ananda Badudu’ di Pestapora 2023 | Sumber foto: instagram @anandabadudu

“Cukup delapan tahun saya menanggung perasaan bersalah tidak bisa mempertanggungjawabkan karya di hadapan pendengar,” kata Ananda Badudu, personel dan pendiri Banda Neira. “Kali ini saya ingin merayakan Banda Neira bersama pendengar. Selagi saya masih hidup. Selagi masih bisa,” ujarnya menambahkan.


Pada akhir 2023 ia telah bulat memutuskan untuk menjalankan kembali Banda Neira. Sejak itu Ananda Badudu mulai mengumpulkan ide-ide untuk menggarap album baru, dengan mengajak Sasha sebagai rekan duo-nya di Banda Neira. “Saya ingin tahu secara musikal, saat menulis lagu bersama, apakah kami cocok?” kata Ananda. “Setelah mengajak Sasha, progres penulisan lagu jadi jauh lebih lancar, jadi saya memutuskan untuk mengajaknya bergabung sebagai vokalis,” ujarnya.

 

Tentang Album Baru, ‘Tumbuh dan Menjadi’

 

Bagi pendengar lama, tak perlu khawatir tentang lagu-lagu yang akan dirilis Banda Neira dengan formasi baru, karena dari segi tema dan musikalitas, mereka masih menjaga benang merah dengan album sebelumnya, ‘Berjalan Lebih Jauh’ (2013) dan ‘Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti’ (2016). 

Artwork Album ‘Tumbuh dan Menjadi’

“Album pertama, kedua, dan ketiga itu seperti sebuah trilogi dan ‘Tumbuh dan Menjadi’ adalah penutup trilogi itu. Ia menutup sekaligus membuka jalan Banda Neira menuju fase yang baru nanti,” kata Sasha. 

 

“Semua lagu yang saya tulis untuk Banda Neira itu berdasarkan pengalaman personal. Semua Jatuh-bangun yang juga personal. Semoga bisa memberi arti tidak hanya untuk kami, tapi juga untuk semua yang mendengarkan,” sambung Ananda Badudu. 

 

Dalam proses produksinya, album ‘Tumbuh dan Menjadi’ digarap di studio rekaman sejak Mei hingga September 2024. Album yang seluruh lagunya diproduseri oleh Lie Indra Perkasa ini direkam di studio Gadgadasvara (Tangerang) dan Kua Etnika (Yogyakarta). 

 

Dalam membangun aransemen, Banda Neira juga melibatkan banyak musisi, diantaranya; pianis Gardika Gigih dan Mery Kasiman (drumer Dialog Dini Hari), Deny Surya, Eky Rizkani yang dikenal dengan nama panggung Reruntuh sebagai penata vokal, Ranya Badudu dan Ruang String Quartet asal Yogyakarta yang beranggotakan Jeremia Kimosabe (cello), Saptadi Kristiawan (biola 1), Oscar Tunes (biola 2), dan Wasita Adi (viola).

Foto oleh: Rukiinaraya

Dengan comeback-nya Banda Neira dengan album dan vokalis baru, akhirnya bisa menjadi akhir penantian panjang akan kerinduan pendengarnya terhadap karya-karya Banda Neira. Mari rayakan kembali salah satu duo folk terbaik di Indonesia ini, dan nantikan kejutan yang akan disuguhkan oleh Ananda Badudu dan Sasha.

 

Sekali lagi, akhirnya “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti”.

Ditulis oleh: The Agvs